RAN: Didengar Bukan Berarti Dikopi

| | Kamis, 18 November 2010
|



JAKARTA — Selama empat tahun mengisi industri musik Indonesia, grup RAN yang terdiri dari Rayi Putra (vokal dan rap), Astono Handoko (Asta, gitar), dan Anindyo Baskoro (Nino, vokal) biasa menjadikan apa yang telah mereka lakukan dalam berkarya sebagai rumus untuk mencipta lagu-lagu mereka selanjutnya. 
"Selama ini, dalam membuat musik, kami enggak tahu rumusnya. Tapi, justru yang kami bikin itu malah jadi rumus RAN," kata Rayi dalam jumpa pers ulang tahun keempat RAN di Serambi Salihara, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Kamis (18/11/2010).
Namun, bukan berarti grup yang dibentuk di Jakarta itu tak butuh referensi dari artis-artis musik lain. "Memang benar kata Rayi, kami enggak pakai rumus. Tapi, kami enggak menutup kuping kami dari musik yang lain. Kami dengerin Kahitna, kami dengerin reggae. Smash juga kami dengerin. Dari musik yang kami dengerin itu akhirnya jadilah musik RAN. Tapi, itu juga bukan berarti didengar lalu dikopi begitu saja," ulas Nino.
Kini RAN—yang sudah mengeluarkan album-album berjudul RAN For Your Life (2007) dan Friday (2009)—tengah menyiapkan album ketiga yang direncanakan akan dirilis pada awal 2011. "Konsepnya masih kami godok, biasanya selalu spontan. Belum bisa kami kasih tahu konsepnya seperti bagaimana, tapi yang jelas kami semangat banget, lebih involved, dan aransemennya kami bikin sendiri," ujar Asta. "Nanti sebelum single-nya keluar, kami biasanya bikin hearing session dulu sama Universal (label yang memproduksi album RAN)," terang Nino.

0 komentar:

Posting Komentar

Komentar anda membangun blog ini...

 

My Playlist

Search Song

Masukan Nama Penyanyi - Judul Lagu