Musik Angklung, Kolaborasi yang Memesona

| | Kamis, 18 November 2010
|



JAKARTA - Dimainkan dalam warna dan genre apa pun, musik angklung tetap memukau dan memesona. Penampilan angklung tradisional Reog Buncis dari Banjaran yang berlara skan pentatonik,, Angklung massal yang bernada diatonik kromatik, dan Angklung Indonesia masa depan yang dimainkan kelompok Arumba, Kamis (18/11) malam di Bentara Budaya Jakarta, mencermainkan kekayaan budaya Indonesia tersebut.
Setelah angklung disahkan UNESCO sebagai warisan budaya dunia takbenda dari Indonesia, 16 November 2010 dalam sidang ke-5 di Nairobi, Kenya, ratusan pengunjung Pameran Purwarupa Angklung Awi-awi Mandiri 2010 dan Pagelaran Musik Mendengarkan Indonesia mendapat suguhan musik angklung yang begitu kaya, unik, dan langka dari Saung Angklung Udjo.
Angklung Buncis dari Banjaran, yang tradisional, dimaninkan generasi tua. Suatu pertanda, perlunya regenerasi untuk jenis angklung tradisional ini. Sedangkan angklung massal, dimaninkan anak-anak sekolah. Lima lagu nusantara, dimainkan dengan apik, dan memukau.
Ketika musik angklung dimainkan kelompok Arumba, terlihat betapa angklung bisa dikolaborasikan dengan jenis alat musik lain.
Arumba yang sudah pentas ke sejumlah negara, tampil luar biasa membawakan komposisi musik instrumentalia berjudul Take Five dan Juwita Malam yang dinyanyikan trio dengan genre yang variatif.
Ratusan penonton yang memadati halaman Bentara Budaya Jakarta, dibuat terpesona dengan alunan musik angklung tersebut.
Tidak hanya pertunjukkan musik angklung yang menarik, pameran purwarupa angklung yang dibuka Redaktur Senior Kompas Ninok Laksono, juga tak kalah menariknya. Pameran merupakan upaya untuk memperkenalkan khasanah budaya Angklung, sekaligus untuk membuka cakrawala mengenai sejarah, perkembangan, dan fungsi angklung tidak hanya bagi masyarakat dunia, tetapi juga dunia.
Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Jero Wacik yang ditemui secara terpisah mengatakan, UNESCO menetapkan Angklung sebagai warisan budaya takbenda d unia antara lain karena, angklung merupakan seni musik yang mengandung nilai-nilai dasar kerjasama, saling menghormati dan keharmonisan sosial, yang merupakan bagian utama identitas budaya masyarakat di Jawa Barat dan Banten.        
Tugas ke depan bagaimana melestarikan, mengembangkan, dan melakukan regenerasi, serta mempromosikan nilai-nilai dalam musik angklung, ungkap Jero Wacik.

0 komentar:

Posting Komentar

Komentar anda membangun blog ini...

 

My Playlist

Search Song

Masukan Nama Penyanyi - Judul Lagu