Menonton, Browsing, Ngobrol di Satu Layar

| | Minggu, 09 Januari 2011
|

Tahun 2011, Tahap Baru Revolusi Televisi

LAS VEGAS- Selain diguyur dengan produk personal computer (PC) tablet, perhelatan pameran elektronik terbesar di dunia, Consumer Electronics Show (CES) di Las Vegas, menandai tahap baru revolusi produk televisi (TV).
Produsen berlomba menyajikan TV yang dapat meningkatkan pengalaman menonton dengan mengintegrasikan fitur TV tradisional dengan aplikasi dan fitur-fitur termutakhir, seperti 3D, koneksi ke jagat maya, dan desain futuristis.

Memuaskan mata penonton ibarat kompetisi yang tidak ada kata ”finis” dalam industri televisi. Benda yang pada awal kemunculannya mendapat julukan ”si kotak ajaib” itu terus menjadi objek inovasi untuk mengejar kesempurnaan. Persaingan yang ketat menempatkan televisi seperti karya masal yang dikembangkan dari tahun ke tahun.
Tahun 2011 menjadi tahap baru dalam perkembangan produk televisi. Pameran elektronik terbesar, Consumer Electronics Show (CES), menjadi etalase bahwa ”kotak ajaib” itu terus menciptakan keajaiban dengan tidak hanya menjadi kotak yang berisi gambar yang bergerak, sementara penonton dengan pasif menerima apa pun tontotan yang muncul .Terobosan teknologi membuat televisi kini menjadi ”jendela” interaksi baru.
Era baru televisi itu terlihat pada rangkaian produk yang dibeber di stan Samsung Electronics Co Ltd, produsen televisi terbesar di dunia. Tahun ini Samsung memang memfokuskan bisnis pada Smart TV atau televisi pintar. Senior Vice President Visual Display Business Samsung Electronics Sangchul Lee mengatakan, pada 2011 televisi pintar akan menjadi jajaran produk unggulan televisi Samsung.
Smart TV adalah perangkat yang di dalamnya tertanam serangkaian chip dengan sebuah perangkat lunak sehingga pengguna bisa dengan mudah mengunduh berbagai aplikasi dan konten dari internet. Smart TV juga membantu pengguna menonton video yang bisa diunduh setiap saat dari situs internet dan menjalankan aplikasi dari gadget lainnya. Pengguna juga dapat mengunduh puluhan ribu aplikasi TV dari toko aplikasi Samsung yang berbasis HDTV (high definition TV). ”Sejak pertama diperkenalkan pada kuartal kedua tahun lalu, Samsung berhasil menjaring 51 persen pangsa pasar di kategori Smart TV,” ungkap Lee.
Seperti kita berhadapan dengan PC atau notebook, Smart TV juga menyediakan fitur Search All untuk memudahkan mencari konten yang diinginkan pada TV. Selain itu, tersedia fitur Your Video yang menghadirkan rekomendasi berdasar histori penglihatan pengguna. Ada juga fitur Web Browser yang menawarkan web browsing dari TV serta Samsung Apps yang menjadikan Smart TV sebagai HDTV pertama di dunia dengan dasar apps store, baik olahraga, hiburan, informasi, games, maupun jaringan sosial.
Sangchul Lee mengungkapkan, pengguna Smart TV paling sering mengunduh konten Hulu Plus, ESPN next level dan Texas Holdem dari apps store. Untuk memacu inovasi televisi pintar itu, Samsung bekerja sama dengan komunitas pengembang aplikasi ke apps store Samsung melalui acara Free TV Developers Days dan Free the TV Challenge untuk mempertemukan komunitas pengembang aplikasi dengan beberapa pemimpin terkemuka di ekosistem televisi.
”Dari acara ini, para pengembang aplikasi berkesempatan mendistribusikan konten yang mereka kembangkan,” ujarnya. Pada acara CES 2011, para pengembang aplikasi yang menjadi finalis pun diberi kesempatan mendemonstrasikan aplikasi buatannya. Saat ini, tersedia 300 lebih aplikasi di seluruh dunia dan 1,5 juta lebih aplikasi telah diunduh secara global dari apps store.
Produsen elektronik terbesar asal Korea itu juga bekerja sama dengan merek hiburan ternama untuk menggandeng perpustakaan video dan konten musik ke TV. Salah satu aplikasi itu adalah MTV Music Meter. Dari aplikasi tersebut, penonton dapat menemukan, menggunakan, berbagi, dan berinteraksi dengan 100 lebih artis papan atas dunia.
Selain konten yang revolusioner, pada ajang CES 2011, Samsung menampilkan 40 model dengan ukuran layar mulai 19 inci hingga 65 inci. Produk-produk TV terbaru itu menawarkan peningkatan kualitas gambar yang dramatis dalam 2D, 3D, dan HD. Beberapa TV menghadirkan inovatif baru, seperti rangka TV ultratipis yang memberikan penonton area pandang lebih besar pada layar tanpa memperbesar ukuran TV.
Samsung memang berambisi menjadi yang terdepan dalam memproduksi televisi yang lebih ramping, tetapi berlayar lebih besar. Salah satu yang saat ini menjadi andalan adalah TV dengan teknologi light-emitting-diode backlit panel yang akan menjadi televisi tertipis dengan dimensi tebal hanya 5 milimeter. Samsung juga merilis kacamata 3D khusus bagi orang-orang yang memiliki mata minus sehingga tidak perlu menggunakan dua kacamata.
Produsen lainnya yang juga ikut meramaikan revolusi produksi televisi adalah Panasonic. Stan produsen TV asal Jepang itu mampu menyedot perhatian para pengunjung CES 2011 karena memajang televisi layar datar terbesar di dunia dengan ukuran hingga 152 inci. Yang hebat, TV tersebut sudah high definition (HD), 3 dimensi (3D), dan supertipis. Layar TV superlebar itu jernih dan warnanya tajam berkat teknologi plasma 3D yang telah dibenamkan di televisi tersebut.
Agar gambarnya terlihat lebih hidup, Panasonic mengembangkan ”teknologi drive 3D berkecepatan tinggi”, yakni chip terbaru yang dibutuhkan untuk menampilkan gambar kualitas HD 3D di layar superbesar dengan resolusi 4,096 x 2,160 piksel. Panasonic tak mau menyebutkan harga satu unit TV 125 inci itu. Tapi, menurut bocoran yang beredar selama CES 2011, harganya diperkirakan Rp 4,5 miliar.

0 komentar:

Posting Komentar

Komentar anda membangun blog ini...

 

My Playlist

Search Song

Masukan Nama Penyanyi - Judul Lagu